14 December, 2006

bahana cinta

Tangan yang aku kerah
Menulis dari hati
Di atas baitan rasa
Bila kulewat dunia

Aku pilihnya
Dan aku lewati tiap keindahan
Puncak cipta sebuah fitrah
Lahir maksud-maksud abadi
Yang tak terungkap biasa

Lalu seiringnya laut dosa
Yang tak terlihat zahir
Kesedaran pun balam
Aku khayal entah ke mana

Di menungan yang maha panjang
Menilai hakikat dan hakiki
Bila dibayang sejuta ketakutan
Dek resam yang buatku bisu
Maaruf tak lagi kesampaian
Di situ sakit mendalam

..sakit
..sakit benar

Bila yang haq tak kelihatan
Dan maharaja ku ditawan nafsu
Maka jadilah pendusta dunia
Yang sesat
Yang tak nampak cahaya.
Yang terpanah bahana cinta

::perjuanganku::

Perjuanganku
Akrab dengan tangis dan senyummu
Bagai pelincir pada hausnya tanih
Dan aku gemilang di hariku serlah.

Perjuanganku
Bila ketemu leka dan sedar
Kepingin ciptakan bahagia
Untuk aku, kau dan mereka
Dewasa yang aku belajar banyak

Perjuanganku
Antara ketawa dan airmata
Mudah bisikmu aku diam
Kerna aku yang aula
Bukan kau yang berasa sedikit
Berkatalah
Kerna kau ada mulut
Dan aku masih hikmah
Kerna aku ada Tuhan

Perjuanganku
Pasti ada akhirnya
Kena tinta pun tak selama penuh
Dan aku redha
Bila aku tahu
Aku diberi setimpal dayaku

Kun fayakun Robbi adalah sebuah beri
Aku yakini
Aku fahami
Maka biar aku sendiri.