::suara rindu::
Detik yang suram
Bagai mendung yang berteman kehujanan
Disusur air mata, seakrab luruh hati.
Tuhan Yang Esa
Aku kehilangan arah
Setelah lama menyusuri sungai hidup
Setelah melalui tiap denai dan lukar
Setelah merasai kurnia alam raya
Aku tiba ke makanah yang bahaya
Jeram yang deras
..aku diombak tak tentu hala.
Tuhan Yang Esa
Sedihnya waktu aku sendiri
Serasa tiada pegangan
Peta hikmah di mana aku tinggalkan
Aku tiada langsung berteman
Tuhanku
Aku benar kelemahan
Tak tersanggup mudik lagi
..atau aku akan hanyut dibawa arus
JeramMu sangat deras
..kayuhanku makin kepayahan
..dan aku terus kelelahan
Tuhanku
RinduNya aku untuk bahagia
Yang kini adalah ia: Derita
...yang menjadi aksara tak terkira
Airmata buat aku sengsara
Bening hatiku, mencariMu di mana-mana
Ampuniku Tuhan.
Terimalah aku kembali
Sebagai Najihin
Sebagai Muslimin
Sebagai Mukminin
..sebagai 'abidin
Agar aku tahu diri
Aku hanyalah hamba
Dalam sungaiMu yang luas
..yang deras dan tenang
..yang penuh abadi misteri.
Yang dibayang himpunan kasih,
Yang sering kucari dalam sebuah rindu,
Engkau Tuhanku Yang Satu.